SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
ANALISIS SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR ( BIDANG
PENELITIAN DI PT GUDANG GARAM TBK )
Hapsi Ali 1, Ahmad Resha
Farhan 2,
1Dosen Sistem Informasi
Manajemen Universitas Mercu Buana, Jakarta Indonesia
2Mahasiswa Universitas Mercu Buana, Jakarta Indonesia
Abstrak: Nilai sebuah informasi lebih berharga daripada nilai
investasi. Oleh karena itu, dalam membuat sebuah informasi diperlukan sebuah
sistem yang dapat membuat sebuah informasi yang tepat dan akurat. Sistem
Informasi Manajemen perlu didefinisikan lebih detail untuk mendapatkan
informasi yang lebih spesifik, khususnya untuk kegiatan produksi (manufaktur).
Sistem Informasi Manufaktur dapat mendukung kegiatan manufaktur secara
keseluruhan untuk menghasilkan produk yang baik dari segi waktu, biaya dan
kualitas. Objek
penelitian ini adalah PT Gudang Garam Tbk Jl.
Jendral A. Yani 75-79 Jakarta - 10510 Indonesia (Kantor Perwakilan). Penelitian ini adalah
untuk menganalisis pengaruh sistem informasi manufaktur untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi dalam operasional perusahaan.
Kata
kunci:
Sistem Informasi Manajemen, Sistem Informasi Manufaktur.
I. PENDAHULUAN
Dunia Industri selalu menghubungkan
pemikiran kita kepada sebuah prosedur input, proses, output. Data merupakan
sebuah input yang pada akhirnya akan menjadi sebuah informasi melalui sebuah
proses sistem manajemen yang biasa disebut Database Management System (DBMS). Sistem
Informasi Manajemen (SIM) menjadi perangkat utama pencetak informasi untuk
pengambilan keputusan bagi perkembangan perusahaan.
Perusahaan manufaktur memerlukan informasi
untuk melangsungkan roda industrinya. Tanpa informasi yang akurat, perusahaan
tidak dapat menentukan kebijakan, keputusan, bahkan peraturan yang dapat
menunjang perbaikan maupun perkembangan perusahaan. Oleh karena itu,
perusahaan manufaktur perlu memiliki sebuah sistem informasi yang dikhususkan
pada departemen atau bagian manufaktur.
TINJAUAN
PUSTAKA
Sistem
informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu
yang ada di dalam
atau di lingkungan sekitar
organisasi. Informasi sendiri
mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam
suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu
keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan
fisik organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan
untuk pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan
dalam pengambilan keputusan.
Setiap sistem informasi menyajikan tiga pokok: 1) pengumpulan dan
pemasukan data, 2) penyimpanan dan pengambilan kembali (retrieval) data, dan 3) penerapan data, dalam hal sistem informasi terkomputer termasuk penayangan (display) (Lynch, LG. 1977). Menurut O’Brien (2005) Sistem
Informasi manajemen merupakan kombinasi
yang teratur antara
people, hardware, software, network dan data resources (kelima unsur ini disebut komponen
sistem informasi) yang mengumpulkan, merubah dan menyebarkan
informasi dalam organisasi seperti pada gambar
1
Gambar 1.
Komponen Sistem Informasi
I.
METODE
PENELITIAN
Metode
kualitatif dengan study literature dan berdasarkan pengalaman empiris 3 tahun
terakhir, serta
pengamatan pada objek penelitian PT. Gudang Garam,Tbk Jakarta dan pada unit analisis
Departemen/bagian SIM.
II.
HASIL DARI PEMBAHASAN
SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Sistem Informasi
Manufaktur (SIMa) termasuk dalam kerangka kerja Sistem
Informasi Manajemen (SIM) secara keseluruhan. SIMa lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.
Informasi Manajemen (SIM) secara keseluruhan. SIMa lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.
Gambar 1. Bagan Arus Data menjadi Informasi untuk SIMa
Input
Data Internal
perusahaan merupakan data intern sistem keseluruhan yang mendukung proses
pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber daya
manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang mendukung proses produksi
secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material,
frekuensi perawatan, dan lain-lain.
Data Eksternal
perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan (environment) yang
mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Contoh data
eksternal adalah data pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR,
listrik, dll. Data-data
ini biasanya berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal
hingga akhir proses. Data awal ini dapat diperoleh sejak awal perusahaan
berdiri maupun pada saat proses produksi berlangsung, kemudian data-data yang
diperlukan didokumentasikan ke dalam sebuah database. Oleh karena abstrak dan
banyaknya data yang harus didokumentasi, maka kita harus bisa mendefinisikan
tujuan akhir dari informasi yang hendak kita buat. Pihak manajemen puncak
(eksekutif) harus memberikan pedoman kepada pihak manajemen informasi untuk
membuat sebuah sistem informasi yang dikehendaki. Setelah itu, pihak manajemen
informasi dapat memutuskan untuk mengumpulkan data yang seperti apa untuk dapat
menghasilkan informasi seperti yang diharapkan oleh pihak eksekutif.
Proses
Proses pengolahan
data menjadi informasi selalu diidentikkan dengan Database Management System
(DBMS). DBMS atau
manajemen data, dimana data yang ada harus dijamin akurasi, kemutakhiran,
keamanan, dan ketersediaannya bagi pemakai, bertujuan agar dalam penggunan
informasi tidak terjadi kekeliruan. Kegiatan yang terjadi di dalam manajemen
data adalah :
1. Pengumpulan
(pendokumentasian) data
2. Pengujian
data, agar tidak terjadi inkonsistensi data
3. Pemeliharaan
data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
4. Keamanan
data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan
data.
data.
5. Pengambilan
data, bisa dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan data yang lain. Seperti halnya data
input, pengolahan data menjadi informasi memerlukan proses khusus dengan menggunakan
metode perhitungan yang sesuai dengan kebutuhan industri yang bersangkutan.
Apabila kita belum mengetahui keinginan informasi dari pihak eksekutif,
pengolahan data yang ada dapat menimbulkan cost yang inefektif dan inefeksiensi.
Output
Informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data perlu diklasifikasikan berdasarkan beberapa subsistem. Dalam hal ini, perusahaan mengklasifikasikan output data menjadi 3 bagian yaitu persediaan, produksi dan kualitas, dimana ketiganya ini tidak meninggalkan unsur biaya yang terjadi di dalamnya.
·
Persediaan
Subsistem
persediaan memiliki definisi setiap produk yang ada dalam perusahaan baik yang
disimpan ataupun akan dibutuhkan. Subsistem persediaan memberikan jumlah stok,
biaya holding, safety stock , dan lain-lain berdasarkan hasil pengolahan data
dari input. Subsistem persediaan biasanya memiliki proses pembelian
(purchasing) dan penyimpanan (inventory). Proses yang lain dapat dikembangkan
sesuai kebutuhan perusahaan, namun kedua proses ini sudah cukup mewakili
keseluruhan proses dalam subsistem persediaan. Dalam proses pembelian, pihak
manajemen informasi mendokumentasi proses pemilihan pemasok hingga kedatangan
material dari pemasok untuk kemudian diproses di dalam lantai produksi. Proses
pembelian untuk persediaan
diperhitungkan dengan mempertimbangkan korelasi antara pembelian dan
penyimpanan. Apabila jumlah penyimpanan kecil, maka frekuensi pembelian
diperkirakan semakin banyak (dengan kuantitas produk yang sedikit) dan biaya
semakin besar. Namun apabila jumlah penyimpanan besar, maka frekuensi pembelian
sedikit (dengan kuantitas produk yang banyak) dan biaya dapat ditekan, tapi
biaya penyimpanan juga bertambah. Perbandingan terbalik antara penyimpanan dan
pembelian ini perlu dihitung untuk mencari titik optimal untuk pembelian dan
titik optimal untuk penyimpanan agar tidak terjadi pembengkakan harga. Proses penyimpanan juga
memiliki peran dalam subsistem persediaan. Penyimpanan yang terlalu banyak
(berlebihan) dapat mengakibatkan biaya (perawatan, kerusakan, dll), sehingga
kuantitas penyimpanan perlu diperkirakan sesuai dengan kapasitas gudang.
·
Produksi
Subsistem produks
didokumentasikan dan dijadikan sebuah informasi untuk mendukung para eksekutif
dalam menentukan keputusannya. Definisi dari subsistem produksi adalah segala
hal yang bersangkut paut dengan proses yang terjadi disetiap stasiun kerja
ataupun departemen. Informasi
yang perlu untuk user adalah penjadwalan produksi (scheduling) dan transaksi
(transaction) antar stasiun kerja. Penjadwalan produksi memperhitungkan data
demand dan kapasitas produksi. Data
ini dapat diambil dari pihak marketing yang mengetahui peramalan pasar
mendatang, sehingga produk tidak terlalu banyak ataupun terlalu disedikit
diproduksi. Selain berhubungan dengan pihak marketing, penjadwalan produksi
berhubungan dengan pihak Human Resource dalam hal jumlah karyawan yang bekerja,
kualifikasi karyawan, shift kerja ,dll. Meski jumlah karyawan sedikit, apabila
kualifikasi baik, maka hasil produksi pun berkualitas. Oleh karena itu,
performance pekerja menentukan penjadwalan produksi. Bill of Material (BOM)
berhubungan sekali dengan penjadwalan produksi. Hubungan erat antara
penjadwalan dan persediaan dapat direlasikan melalui BOM. Tingkat persediaan
akan mempengaruhi jadwal produksi, sehingga BOM setiap produk perlu dirinci
agar tidak terjadi keterlambatan produksi. Keterlambatan komponen setiap produk
dapat dilihat dari hasil pengolahan data, sehingga setiap kesalahan dapat
diperbaiki untuk periode penjadwalan berikutnya. Keterkaitan antar stasiun
kerja perlu didukung oleh sistem yang baik. Just In Time (JIT) menjadi sistem yang
cukup terkenal di perusahaan karena adanya proses informasi yang akan mengurangi
keterlambatan pengiriman produk ke stasiun kerja berikutnya (sistem kanban).
Dalam SIMa pun perlu didokumentasikan setiap proses transaksi (arus ambil,
terima, retur antar stasiun kerja) yang terjadi untuk menjaga kemungkinan
terjadi kesalahan pengiriman, kerusakan pada waktu pengiriman, dll. Proses
transaksi pun perlu mengatur sistem dokumentasi penyimpanan WIP dan barang jadi
yang akan diproses lebih lanjut agar produk tersebut terhindar dari kerusakan
maupun hal-hal yang tidak diinginkan.
·
Kualitas
Subsistem kualitas
memiliki definisi yang sangat kompleks. Semua hal berhubungan dengan kualitas,
baik waktu, biaya, performa kerja, maupun pemilihan supplier. Banyak hal lain
yang bukan definisi mutlak kualitas namun perlu masuk dalam unsur kualitas seperti
proses perawatan. Proses yang didokumentasi dalam subsistem ini adalah kontrol
proses (ProcessC ontrol), Perawatan (Maintenance), dan Spesifikasi
(Specification) baik produk jadi maupun material. Masih banyak hal lain yang
perlu didokumentasi, namun secara keseluruhan, tiga proses ini dapat
mencerminkan kualitas produk yang dihasilkan. Proses perawatan termasuk dalam
bagian kualitas karena gangguan proses yang terbesar di lantai produksi adalah
karena masalah perawatan mesin. Proses perawatan ini berhubungan dengan umur
ekonomis mesin, sekaligus berhubungan dengan lamanya perawatan yang dilakukan.
Informasi mengenai proses perawatan akan sangat mendukung penjadualan produksi,
sehingga tidak sebuah produk sangat ditentukan oleh keinginan konsumen. Konsumen
memiliki standar kepuasan yang diterjemahkan ke dalam spesifikasi, dan
spesifikasi tersebut menjadi terlalu banyak predemption (penghentian proses) dalam setiap
stasiun kerja. Proses produksi yang terjadi di setiap stasiun kerja perlu
didokumentasi agar nantinya dapat menjadi informasi, stasiun kerja mana yang
paling berpengaruh terhadap kualitas produk saat ini. Penentuan ini dapat
dilakukan dengan pencatatan produk cacat yang terjadi di setiap stasiun kerja.
Kualitas tolok ukur kualitas sebuah produk. Dokumentasi spesifikasi produk yang
dihasilkan dapat menjadi tolok ukur kualitas proses produksi yang sedang
berjalan saat ini. Informasi mengenai spesifikasi produk yang ada saat ini pun
dapat menjadi pemikiran strategis untuk kebijakan perusahaan di masa mendatang.
·
Biaya
Komponen biaya
termasuk dalam semua subsistem yang ada. Tujuan perusahaan manufaktur secara
umum adalah mencapai keuntungan dari hasil penjualan produknya. Oleh karena
itu, sebuah sistem informasi tidak akan pernah terlepas unsur biaya yang terjadi
di dalamnya. Bagan sistem informasi manufaktur diatas menggambarkan bahwa biaya
merupakan komponen yang melingkupi keseluruhan output informasi tersebut, dan
biaya juga termasuk dalam setiap komponen subsistem tersebut. Maksudnya, dalam
menghasilkan informasi untuk setiap subsistem memerlukan biaya yang besar dan
sekaligus ada biaya yang dapat direduksi dari hasil informasi yang didapatkan
dari sistem yang adaOleh karena abstrak dan banyaknya data yang harus
didokumentasi, maka kita harus bisa mendefinisikan tujuan akhir dari informasi
yang hendak kita buat. Pihak manajemen puncak (eksekutif) harus memberikan
pedoman kepada pihak manajemen informasi untuk membuat sebuah sistem informasi
yang dikehendaki. Setelah itu, pihak manajemen informasi dapat memutuskan untuk
mengumpulkan data yang seperti apa untuk dapat menghasilkan informasi seperti
yang diharapkan oleh pihak eksekutif.
ERP (Enterprise Resource
Planning )
Sistem ERP adalah sebuah
terminologi yang diberikan kepada sistem informasi yang mendukung transaksi
atau operasi sehari-hari dalam pengelolaan sumber daya perusahaan. Sumber daya
tersebut meliputi dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan
kapasitas. Sistem ERP dibagi atas
beberapa sub-Sistem yaitu Sistem
Financial, Sistem Distribusi, Sistem Manufaktur, dan Sistem Human Resource.
Contoh sistem ERP komersial antara lain: SAP, Baan, Oracle, IFS, Peoplesoft dan
JD.Edwards. Selain itu salah satu sistem ERP open source
yang populer sekarang ini adalah Compiere.
Modul-modul standar yang biasanya terintegrasi di
dalam suatu sistem ERP setidaknya minimal terdiri atas:
a.
Customer Relationship Management (CRM)
Adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk
merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan aktivitas-aktivitas prapenjualan dan pascapenjualan dalam sebuah organisasi. CRM melingkupi semua
aspek yang berhubungan dengan calon pelanggan dan pelanggan saat ini, termasuk
di dalamnya adalah pusat panggilan (call center), tenaga penjualan (sales force),
pemasaran, dukungan teknis (technical support) dan layanan lapangan (field service).
b. Financial Resource
Management (FRM)
Adalah modul modul yang berfungsi untuk
mengumpulkan dan mengelola seluruh data finansial sehingga mampu menyajikan
laporan dari hasil relasi data
dari beberapa departemen.
modul-modulnya antara lain; General
Accounting, Financial Accounting, Controling, Invesment Management, Treasury,
dan Enterprise Controlling.
c.
Supply Chain Management (SCM)
Modul logistik secara fungsional digunakan untuk memproses pengadaan, penjualan
dan distribusi logistik yang digunakan oleh perusahaan.
Tujuan dari SCM adalah untuk melakukan efektifitas dan efisiensi mulai
dari suppliers, manufacturers, warehouse dan stores. SCM sebenarnya adalah modul yang menjadi fokus yang mutakhir
dalam pengembangan sistem ERP. Penerapan SCM yang baik dengan memanfaatkan Internet
adalah solusi yang sangat
efektif dalam penghematan biaya perusahaan. Proses
perencanaan hingga optimalisasi penyimpanan
dan penggunaan logistik sangat
membantu dalam memperbaiki prediksi permintaan serta efisiensi bagi perusahaan.
Modul-modulnya antara lain adalah : General
Logistics, Sales and Distribution, Materials Management, Logistics
Execution, Quality Management, Plant Maintenance, Customer Service, Production
Planning and Control, Project System, Environment Management
d.
HRM (Human Resource Management)
Sumber daya manusia adalah asset terbesar
perusahaan yang memerlukan pengelolaan yang baik
dan terukur dari mulai perekrutan, penjadualan dan pemrosesan gaji.
Pekerjaan-pekerjaan rutin bisnis yang terkait sumber daya manusia seperti pembayaran gaji, manajemen tugas, ongkos tugas luar kantor,
bonus/kompensasi, perekrutan hingga
perencanaan kebutuhan tenaga kerja dapat dikelola oleh modul ini.
Modulnya antara lain: Personnel Management, Personnel Time
Management, Payroll, Training and Event Management, Organizational Management,
Travel Management.
e.
Manufacturing
Resource Planning (MRP
II)
Evolusi dari Material
Requirements Planning (MRP I), yang melingkupi faktor tambahan seperti
perencanaan jangka panjang, master schedulling, rough cut capacity
planning dan shoop floor control.
MRP I telah memasukan unsur pengawasan dan pelaporan. Setelah MRP I perusahaan menyadari bahwa banyak hal
yang harus dipadukan antara lain keuangan, peramalan, sales order, analisis
penjualan, distribusi, quality control serta sistem pelaporan dan pengawasan
lebih lanjut. Hal ini
kemudian dikenal dengan
konsep
ERP (Enterprise
Resources Planning).
Gambar 2. ERP(Enterprise Resources Planning
ERP Akan
Bisa Mendukung Industri
yang Spesifik
Industri manufaktur tidak lagi menjadi
satu-satunya industri yang memerlukan ERP. Kita telah bisa lihat bahwa industri
spesifik seperti Telekomunikasi, Multi-level Marketing, Perusahaan Listrik atau
Pertambangan dapat menggunakan ERP. Juga semakin sering terlihat adalah
industri jasa (Service) seperti perhotelan, rumah sakit, perbankan, asuransi
yang juga menggunakan ERP.
Tidak mengherankan jika suatu saat, sekolah,
departemen kehakiman, departemen pertahanan, bahkan suatu badan pemerintahaan
seperti kantor gubernuran juga dapat menggunakan ERP. Dengan segala
keterbatasan sumber daya dari ERP
vendor, maka feature yang dirancang untuk sebuah industri spesifik akan terbatas juga.
Ada ERP yang lebih cocok untuk industri A, ada yang untuk
industri B, namun tidak mungkin ada ERP yang cocok untuk semua industri. Akan
menjadi seberapa spesifikkah? ERP vendor akan selalu mencari titik keseimbangan
agar produknya tidak menjadi terlalu spesifik sampai tidak diterima oleh industri secara luas . Industri sebaiknya berhati-hati dalam memilih ERP yang cocok.
Manfaat diterapkannya ERP sebagai bagian
dari Teknologi informasi
Berikut ini adalah manfaat dengan diaplikasikannya ERP bagi perusahaan:
a. Integrasi data
keuangan
Untuk mengintegrasikan data
keuangan sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan
perusahaan dengan lebih baik.
b. Standarisasi Proses
Operasi
Menstandarkan proses
operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan
produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk.
c. Standarisasi Data
dan Informasi
Menstandarkan data dan informasi
melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanya
terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yg
berbeda-beda
Faktor pendukung ERP pada Perusahaan
a.
Feature
Seperti yang terbahas
di Bagian I, perangkat
lunak yang tergolong
ERP itu secara umum dirancang supaya dapat memberikan solusi untuk
industri jenis apapun (horizontal solution). Namun, pada kenyataannya, setiap
industri itu punya ciri khas tersendiri. Hal ini menyebabkan timbulnya
fungsi-fungsi atau features di ERP yang spesifik untuk
industri tertentu (vertical
solution).
Pada sisi lain, teori di dalam ERP itu sendiri
juga mengalami proses evolusi seiring dengan tumbuhnya tuntutan konsumen dan
perkembangan teknologi. Misalnya: tuntutan Inventory Reduction menjadi tuntutan
Zero In- Process-Inventory, dari Batch Manufacturing menjadi Just-In-Time
Manufacturing, dari konsep Routing menjadi konsep Synchronising.
Oleh karena itu, features yang anda butuhkan
dalam operasi sehari-hari harusnya bisa ditunjang oleh
ERP yang dipilih. Kadang kita melihat features yang bagus yang berdasarkan teori baru, kita perlu
hati-hati menilai apakah feature baru itu bisa diterapkan pada kondisi sekarang
ini. Selalu ingat bahwa kita di Indonesia
mempunyai kultur tersendiri. Salah pengertian atau salah memilih berdasarkan faktor features akan
menimbulkan kekacauan dan bahkan menghambat operasi
perusahaan. Memang banyak
perusahaan yang menanam waktu untuk penilaian ini. Cocok atau tidaknya biasanya
juga bisa kita selidiki
dari daftar konsumen yang telah memakai ERP tersebut dan apakah industri konsumen itu serupa dengan
industri kita.
menghambat operasi perusahaan. Memang banyak perusahaan yang menanam waktu untuk penilaian ini. Cocok atau tidaknya biasanya
juga bisa kita selidiki
dari daftar konsumen yang telah memakai ERP tersebut dan apakah industri
konsumen itu serupa dengan industri
kita.
b.
Teknologi
Salah satu analis industri ERP terkemuka pernah mengatakan
‘jika memilih ERP, anda harus melihat teknologi yang digunakan dibaliknya’. Sayangnya, banyak user yang memilih ERP belum tentu
memberikan perhatian cukup pada hal ini. Sebagai orang teknik, saya bisa memahami
betapa sulitnya jika sebuah
aplikasi yang berskala
ERP harus didesain
ulang dengan teknologi baru.
Seperti banyak hal lainnya, teknologi ada yang Sunrise dan
ada yang Sunset. Ingatkah anda dengan Fotran, PDP-11, Pascal, Cobol, Wordstar
yang hanya sepuluh tahun yang lalu muncul di setiap kurikulum Computer Science di universitas kita,
apakah ada aplikasi baru yang dibangun
dengan bahasa itu, hari ini?. Untuk mengetahui mana
yang Sunrise dan mana yang Sunset merupakan tantangan bagi departemen MIS/EDP yang biasanya lebih ter- update dibanding dengan departemen lainnya. Sayangnya, biasanya pemilihan
ERP itu didorong dari pihak user (pemakai)
yang lebih terfokus kepada
feature, sehingga faktor teknologi biasanya diabaikan. Akitbatnya, terjadilah masalah di kemudian
hari seperti banyaknya perusahaan di Indonesia yang ‘terjebak’ dengan namanya sistem
‘legacy’.
c.
Sumber Daya Manusia
Secanggih apapun teknologi kita hari ini, ERP tetap saja belum sempurna seperti yang
diharapkan manusia. Oleh karena itu, seberapa sukses pun ERP yang kita pilih dari luar negeri, di negeri kita ini belum tentu bisa jalan
jika tidak didukung oleh lokal support yang
kuat. Kita harus benar-benar teliti memilih vendor yang bisa komit terhadap apa yang mereka
tawarkan sebab menangani paket ERP sangat lain dibandingkan dengan menangani
penjualan PC atau paket perangkat lunak desktop.
d.
Infrastruktur
Infrastruktur dalam hal ini termasuk sistem
pendukung untuk penerapan suatu proyek ERP. Contohnya: apakah vendor menyediakan Help Desk; apakah vendor mempunyai tata cara (standard operating procedure/methodology) dalam penerapan sistem
ERP; apakah vendor mengetahui langkah apa yang harus diambil pada saat melakukan customization, apakah
vendor bisa menjelaskan langkah-langkah apa yang harus ditempuh sebelum sistem ‘go- live’, umpamanya.
Penerapan ERP PT Gudang
Garam Tbk
Pembangunan fondasi sistem TI di PT. GUDANG GARAM TBK. sebenarnya dimulai tahun 1992; sedangkan peralihan
dari pola local area network (LAN) ke wide area network (WAN)
baru dilakukan pada 1995. Setelah itu,
aplikasi bisnis korporat menjadi fokus perhatian berikutnya. Setelah melalui
proses screening, manajemen memutuskan untuk menggunakan aplikasi ERP dari Oracle (yang masih dipakai
hingga sekarang). “PT. Gudang garam
Tbk. Memang memakai Oracle.
Saat ini, untuk mengintegrasikan sistemnya. Perencanaan, Sistem &
Pengembangan PT. Gudang garam Tbk., penggunaan ERP dari Oracle itu mencakup
hampir semua proses bisnis penting, mulai dari akuntansi dan keuangan, manufaktur, hingga pengadaan
barang dan manajemen barang jadi.
Unit-unit bisnis dalam naungan PT. Gudang garam Tbk. juga menggunakan aplikasi
yang dikembangkan sendiri untuk melengkapi solusi ERP. Bukti sudah modernnya
sistem TI di PT. Gudang Garam Tbk. juga terlihat pada sistem rantai pasokan (supply
chain management). Tengok saja, puluhan
ribu petani tembakau PT. Gudang Garam Tbk. semuanya
sudah dikelola dengan bantuan TI, yakni sistem
berbasis bar code. Di bar code itu tercatat nama petani, luas petaknya, jenis tembakau dan varietasnya, dan
sebagainya. Jadi, ketika panen, tembakau (yang dibungkus) sudah bisa dikirim
dengan bar code. Dengan begitu, di tempat penampungan – yakni di Lombok dan Madura – hasil panen tadi
sudah bisa langsung dipindai (scan), sehingga tidak perlu ada petugas yang
mencatat lagi. Sistem barcoding telah diterapkan pula dalam kegiatan pembelian
material dan proses di gudang.
sistem barcoding digunakan
karena grade daun tembakau yang dihasilkan para petani berbeda-beda.
Saat ini, PT. Gudang Garam Tbk. mengonsumsi 60-70 ribu ton tembakau kering per
tahun. Sayangnya, Angky mengaku tidak ingat luas lahan total yang dipakai
oleh para petani
tembakau yang memasok panennya buat PT. Gudang Garam Tbk.. Sebagai
gambaran, per hektare kebun tembakau bisa berproduksi
15-20 ton. Sesuai dengan prosesnya, daun tembakau
yang dipanen akan disimpan di gudang selama 18-24 bulan supaya
mengalami proses fermentasi alami. Teknologi canggih
pun sudah digunakan PT. Gudang Garam Tbk. di pabrik-pabriknya. Mulai dari kegiatan
operasional pabrik, mesin
blending hingga pengujian rokok, sudah menggunakan sistem robotika. Dengan
begitu, proses analisisnya tidak lagi menggunakan rasa, melainkan memakai data,
sehingga kualitas produknya bisa sama. Kalau memakai rasa dan penciuman manusia, kualitasnya tidak
akan sama. Selain itu, jumlahnya banyak. Bayangkan saja, untuk satu adukan
jumlahnya mencapai 15 ton. Tidak mungkin (dikerjakan) oleh manusia. Jadi, di PT. Gudang Garam Tbk. itu, dari hulu ke hilir sudah serba elektronik. Dengan bekal
sistem yang cukup canggih, PT.
Gudang Garam Tbk mempertahankan apa
yang sudah berjalan
dengan baik, untuk meningkatkan keadaan.
Pengembangan jaringan infrastruktur dengan menambah koneksi ke kantor cabang
penjualan dan pergudangan yang belum terhubung, yang jumlahnya sekitar 30
kantor. Perubahan lain adalah penerapan metodologi proyek untuk semua proyek TI
di PT. Gudang Garam Tbk.
Strategi PT. Gudang
Garam Tbk. lebih pada mengonsolidasikan sistem aplikasi yang ada, dan memberi respons pada permintaan bisnis yang baru.
Misalnya, melakukan stardardisasi proses bisnis dengan
mengimplementasi solusi ERP yang sama yang digunakan oleh PT. Gudang
Garam Tbk. kepada
semua unit bisnis. Proses
konsolidasi dan integrasi aplikasi yang berlangsung terus –
bersamaan dengan implementasi bisnis sistem yang
baru – memungkinkan mereka
dapat memonitor indikator kinerja penting (Key Performance Indicator) dengan
lebih baik. Misalnya, masalah efisiensi pada operasional back office di PT. Gudang Garam Tbk. Sistem TI itu antara
lain mampu mengurangi level overtime, di samping salesman dan staf administrasi dapat menyelesaikan
pekerjaan lebih cepat. Sekarang PT. Gudang Garam Tbk dapat melihat kinerja penjualan dan pergerakan inventori secara
tepat waktu. Dan, kami dapat meningkatkan servis
ke pelanggan. Meskipun penerapan
TI ini sudah direncanakan untuk jangka panjang, sebaiknya PT. Gudang garam Tbk. selalu melakukan perubahan-perubahan kecil
untuk membantu meraih keberhasilan dari pelaksanaan paket software baru ini.
Setelah divisi TI terpisah dari perusahaan, bagian terpenting dari perusahaan yang baru ini harus tetap memperhatikan
aktivitas pemeliharaan dari sistem TI PT. Gudang garam Tbk. tanpa menutup
kesempatan untuk melayani perusahaan lain. Untuk pelayanan yang disediakan PT. Gudang garam
Tbk., dapat memberi
harga apa yang disebut metode
transfer pricing sehingga perusahaan baru tersebut dapat mengatur keuangannya sendiri.
Penerapan suatu ERP sistem itu adalah suatu proses yang kontinu. Begitu dimulai sudah tidak mungkin lagi dihentikan
dan tidak ada titik kesempurnaannya. Yang ada hanyalah
proses penyempurnaan yang tak
terhenti. Maka penilaian
ERP juga mesti dilakukan dengan
sungguh-sungguh. Banyak faktor yang perlu
dipikirkan pada seleksi ERP. Pada umumnya,
ERP yang masuk ke Indonesia sudah teruji kesuksesannya.
Namum kesuksesan di negara lain belum
tentu bisa menjadi suatu jaminan bagi kita. Masalah sumber daya manusia
dan infrastruktur juga menjadi faktor penentu ERP akan
berkembang terus sesuai dengan tuntutan
konsumen. Yang jelas perkembangan ERP pada masa
depan ini akan dititik-beratkan pada
beberapa hal, yaitu, lebih mendukung customer service, lebih mendukung vertical
industri spesifik (vertical industry), dan juga lebih mendukung proses pengambilan keputusan (decision support). ERP masa depan juga akan lebih fleksibel dalam penerapan,
pemakaian dan cara pembiayaan. Begitu
juga banyak manfaat bagi PT. Gudang garam Tbk. dalam membangun teknologi informasi seluruh sector
dapat dengan mudah
mendapatkan informasi apa saja yang mereka perlukan
serta Perusahaan mampu langsung dapat merespon dalam Cepat merespon
perubahan resep rokok.
Setelah ERP diterapkan, seluruh informasi data dapat dengan cepat dikoordinasikan ke semua departemen. Ketika seorang staff memerlukan komputer baru dan manajer sedang
tidak ada di kantor
dan harus menunggu
untuk meminta persetujuan, ini merupakan salah
satu hal yang tidak efisien. Setelah TI diterapkan, staf itu dapat
langsung memberitahukan lewat jaringan sehingga manajer langsung dapat memberi
persetujuan,sehingga dengan adanya teknologi informasi hambatan seperti itu
sudah dapat diatasi. PT. Gudang garam Tbk. berencana untuk membangun TI dalam
jangka panjang serta mengalokasikan dana sebesar US$ 5 juta setiap tahun. Pembangunannya pun bukan hanya dilakukan oleh tim TI internal dan regional, tapi dibantu
oleh banyak vendor,
baik dari luar negeri maupun lokal, seperti
IBM, Sigma dan Mitrais.
Pengembangan TI itu dimaksudkan supaya proses bisnis
lebih efektif, akurat dan cepat. Pengguanaan IT bisa memberikan benefit
penting bagi PT. Gudang Garam Tbk., yakni adopsi tool atau teknologi
baru yang sudah teruji keandalannya.
Maksudnya, selama ini infrastruktur TI dan teknologi PM sudah sangat terkenal dan
menjadi best practice di industri rokok. Dalam praktik di lapangan, teknologi
itu akan berpengaruh pada semua level
di PT. GUDANG GARAM TBK. Untuk level atas akan berguna dalam analisis dan
pengambilan keputusan; dan bagi level menengah berfungsi dalam pengontrolan dan
analisis operasional; sedangkan di level
bawah bisa menyederhanakan proses. Ujung- ujungnya, akan meningkatkan efisiensi
dan produktivitas. Selain itu, secara otomatis akan terbangun kultur baru yang
lebih positif, dan mendukung kinerja perusahaan.
I. KESIMPULAN
Penerapan ERP pada
PT. Gudang garam Tbk. mempunyai kesimpulan sebagai berikut:
Penerapan ERP pada
suatu perusahaan harus menjadi kebijakan strategik pada tingkat top management
dan didukung penuh oleh setiap unsur yang ada dalam perusahaan. ERP telah mampu memenuhi
beberapa target jangka panjang sebelum tenggat waktunya. Seperti terlihat pada
operation net income yang mencapai pertumbuhan. Dengan peningkatan penjualan,
berarti perusahaan telah berhasil menerapkan suatu proses yang efisien. Proses
ini diawali oleh tingkat akurasi data yang dikendalikan oleh ERP. Hal serupa
dapat terlihat pada ketepatan waktu pada pengiriman, penggunaan laporan internal
yang standar dan rata-rata kesalahan yang ditimbulkan oleh karyawan.
Indikator-indikator tersebut telah membuktikan bahwa ERP mengarahkan proses
pada hal tersebut.
REFERENSI
Aladwani,
A.M., 2001, “Change Management Strategies For Succsessful ERP Implementation”,
Business Process Management Journal, Vol.7 no.3 pp. 266-275.
Baheshti,
H.M., 2006, “What Manager Should Know About ERP/ERP II”, Management Research
New Vol.29 No.4, pp. 184-193.
Bradford,
M., and Florin, J., 2003, “Examining the Role of Inovation Diffusion Factors on
the Implementation Success of Enterprise Resources Planning Systems”,
International Journal of accounting Information System 4 pp. 205 – 225.
Lynch,
LG. 1977. Input Methods And Facilities Available For Land Survey Data. Dalam
A.W moore & S.W.Bie. Uses of Soil Information Systems. Center for Agric.
Publ. And Documentation. Wageningen 103 h.
O’Brien
James. 2005. Introduction to Information System, 12 th edition. McGraw Hill
Companies, Inc.
Shehab,
E.M., Sharp, M.W., Supramaniam, L. and Spedding, T.A., “Enterprise Resource
Planning An Integrative Review” Businees Process Management Journal, Vol. 10
No. 4 pp. 359-386.
Zacharias,
Herman. 2012. Review Penerapan ERP di PT Bentoel Prima. http://hermanzacharias.wordpress.com/2012/03/16/review-penerapan-
erp-di-pt-bentoel-prima.
Diakses tanggal 19 September 2012
Sangat bermanfaat terimakasih banyak😇
BalasHapusMenjual berbagai macam jenis Chemical untuk cooling tower chiller Boiler evapko STP wwtp dll untuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com terima kasih
BalasHapusIni adalah Bpk. Benjamin yang menghubungi rincian Email, lfdsloans@outlook.com. / lfdsloans@lemeridianfds.com Atau Whatsapp +1 989-394-3740 yang membantu saya dengan pinjaman 90.000,00 Euro untuk memulai bisnis saya dan saya sangat bersyukur, sangat sulit bagi saya di sini untuk mencoba membuat jalan sebagai ibu tunggal hal-hal tidak mudah bagi saya tetapi dengan bantuan Le_Meridian membuat wajah saya tersenyum ketika saya melihat bisnis saya tumbuh lebih kuat dan berkembang juga. Saya tahu Anda mungkin terkejut mengapa saya meletakkan hal-hal seperti ini di sini, tetapi saya benar-benar harus mengekspresikan terima kasih sehingga siapa pun yang mencari bantuan keuangan atau mengalami kesulitan dengan bisnis yang ada atau ingin memulai proyek bisnis dapat melihat ini dan memiliki harapan untuk keluar dari kesulitan..Terima Kasih.
BalasHapusSaya menyediakan karung jumbo bag, sling bag kapasitas 500kg-2000kg kekuatan dijamin tersedia kondisi bekas ataupun baru, dan karung 50kg bekas ataupun baru ready bersta dar SNI, sudah berpengalaman sejak tahun 1995, cocok buat isi hasil bumi atau pertambangan sperti, pasir, silika, kapur, sawit, rempah2, biji2an, jenis plastik, dan grade food untuk makanan, sudah berpengalaman kirim ke seluruh Indonesia dan terpercaya, perlu diketahui menggunakan packing jumbo bag menghemat biaya finishing dan pengemasan produksi
BalasHapusKontak hubungi :
Wa: 081296230410
Tlp: 081278692200
Email : Fikriefridho99@gmail.com
Lokasi- Serang-Banten dan jabodetabeka
semua berkat MRS KARINA ROLAND
BalasHapusNama saya ANNISA LOGAN, saya dari Indonesia, saya ingin menggunakan media ini untuk memberi tahu semua warga negara Indonesia yang mencari pinjaman di internet karena mereka harus sangat hati-hati karena internet penuh dengan penipu, beberapa bulan yang lalu saya benar-benar membutuhkan pinjaman, untuk memperbaiki saloon saya mengatakan jika saya dapat memenuhi persyaratan dan ketentuan mereka pinjaman saya akan diberikan kepada saya dalam waktu kurang dari 24 jam yang saya lakukan, setelah itu saya meminta pinjaman sebesar 450 juta rupiah setelah detail saya setuju dalam waktu kurang dari 24 jam, bank rekening saya dikreditkan. sekarang saya sangat senang atas kerja baik MOTHER KARINA dalam hidup saya dan keluarga saya, saya memutuskan untuk membagikan kesaksian saya tentang MOTHER KARINA, sehingga orang-orang dari negara saya dan kota saya dapat memperoleh pinjaman dengan mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman dalam bentuk apa pun, silakan hubungi MOTHER KARINA melalui email: karinarolandloancompany@gmail.com, atau whatsapp hanya +1 (585) 708-3478 Anda dapat menghubungi saya di email saya: annisalogan622gan@gmail.com untuk Pekerjaan menyenangkan dalam hidup saya dan keluarga saya.
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
I cannot thank Mr Benjamin service enough and letting people know how grateful I am for all the assistance that you and your team staff have provided and I look forward to recommending friends and family should they need financial advice or assistance @ 1,9% Rate for Business Loan .Via Contact : . lfdsloans@outlook.com. WhatsApp...+ 19893943740. Keep up the great work.
BalasHapusThanks, Busarakham.